PEMANFAATAN VARIETAS PADI LOKAL PADA INDUSTRI PERBENIHAN DI INDONESIA DALAM
MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN BANGSA
Oleh:
Ikrar
Nusantara Putra;
Mahasiswa
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Pemenang
1 Lomba Penulisan Essay Agri Kreatif 2012
Fakultas
Pertanian, Universitas Padjadjaran.
“Nyiur Hijau Melambai, Bangsaku, Negriku Indonesia...
Tercinta”. Bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan potensi sumberdaya alamnya,
keanekaragaman hayati dengan ekosistem lingkungan yang baik untuk menunjang pembangunan
bangsa menjadikan bangsa ini memiliki peluang besar dalam mengembangkan usaha
kelautan, pertanian, perkebunan yang tersebar merata dari Sabang sampai
Merauke. Tanah yang subur serta iklim yang sesuai merupakan anugrah dari Tuhan
untuk pengembangan dan pembangunan pertanian Indonesia. Salah satunya adalah menciptakan
Industri Perbenihan dengan memanfaatkan varietas padi lokal dalam mewujudkan
ketahanan pangan bangsa.
Indonesia
memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan perkiraan mencapai
250 juta jiwa pada tahun 2015. Ketahanan pangan nasional menjadi sangat penting
dan perlu mendapat prioritas penanganan dalam program pembangunan nasional. Saat
ini keadaan yang mengkhawatirkan adalah semakin berkurangnya luas lahan untuk
memproduksi pangan pokok akibat terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi
lahan pemukiman dan industri. Masalah lain yaitu, tingkat produktivitas pangan
juga sullit ditingkatkan karena keragaman jenis pangan pokok masyarakat yang rendah
dan hanya bertumpu pada beras. Perlunya upaya dalam meningkatkan produksi beras
serta dibutuhkan perubahan pola makan masyarakat Indonesia dengan diversifikasi
pangan. Upaya lain yang diusahakan adalah sentuhan teknologi dengan menciptakan
varietas padi unggul dengan produktivitas tinggi dan tahan terhadap gangguan
seperti Organisme Pengganggu Tanaman. Permasalahan muncul kembali ketika
ketahanan Hama dan Penyakit dari varietas transgenik atau padi hibrida
terpatahkan karena resistennya hama dan penyakit tersebut. Varietas padi lokal secara
alami memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap hama dan penyakit serta
tahan kekeringan walaupun produktivitasnya belum mampu menyaingi produktivitas
padi hibrida maupun padi transgenik.
Produksi benih
padi varietas lokal tentu sangat diperlukan dalam mendukung ketahan pangan
nasional. Petani pada umumnya mendapat subsidi dari pemerintah dengan pemberian
benih hibrida atau benih impor yang justru membuat plasma nutfah lokal menjadi
hilang dan tidak adanya keseimbangan ekosistem. Masih ada petani yang
melestarikan benih padi varietas lokal dan berkreasi menyilangkan varietas
lokal. Mereka cukup sukes dengan mendapatkan beberapa varietas unggul. Keadaan
ini jangan dihancurkan pemerintah dengan menggelontorkan subsidi benih dan
impor benih. Pengalaman dari kelompok-kelompok tani membuktikan bahwa benih
lokal lebih disukai karena lebih berkualitas. Penolakan petani terhadap benih
hibrida dan benih impor, mestinya sudah memberi pelajaran bagi pemerintah yaitu
petani harus didukung dalam hal kedaulatan benih (www.kompas.com). Ribuan benih lokal hilang karena ekspansi besar-besaran
perusahaan transnasional menyebabkan varietas benih lokal semakin langka dan
petani akan selalu tergantung pada benih impor (www.koran-jakarta.com). Beberapa
varietas lokal seperti, Mekongga dari Sumatera Barat tahan terhadap hama wereng
dan bakteri hawar daun, varietas bengong dari Indramayu terbukti tahan hama
serta memiliki produktivitas tinggi mencapai 7 ton per hektar (www.kontan.co.id)
Gambar 1. Varietas Mekongga
(Sumber:http://wongtaniku.wordpress.com/2009/08/03/deskripsi-varietas-padi/)
Melihat kasus
ini seharusnya kita semua berkaca bahwa pengembangan industri perbenihan
berbasis benih lokal sangat penting untuk didukung perkembangannya. Inovasi dan
kreatifitas yang sudah dilakukan petani dengan mengembangkan produk lokal
menjadi modal dasar dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan mengembangkan
industri perbenihan di Indonesia terutama skala kecil dan menengah. Petani
sudah mampu menjadi breeder dan mampu
mengembangkan benih lokal unggulnya sehingga diperlukan kedaulatan benih kepada
petani untuk mengembangkan industri perbenihannya. Kontribusi petani pun sangat
besar dalam mengembangkan varietas unggul lokal, sedangkan pemerintah hanya
fokus terhadap industri perbenihan besar
dan pada akhirnya pemerintah hanya memihak pada perusahaan besar dan
mendiskriminasi petani kecil. Kebijakan impor benih dan penggunaan benih
hibrida seharusnya tidak harus selalu menjadi tulang punggung dalam usaha
meningkatkan produktivitas beras.
Kedaulatan
Petani dalam mengembangkan industri perbenihan berbasis benih padi lokal sangat
penting untuk didukung oleh pemerintah dan masyarakat luas. Keseimbangan
ekosistem dan ketahanan pangan menjadi kunci akan adanya pengembangan industri
perbenihan berbasis benih padi lokal. Dengan kreatifitas dan inovasi yang sudah
dimiliki petani, ditambah dengan sentuhan teknologi budidaya dan dukungan
pemerintah dan masyarakat luas, yakinlah bangsa ini akan menjadi bangsa yang
kuat, berdaulat, sejahtera dan memiliki ketahanan pangan nasional.
“Begitu besar bangsa ini jika masyarakatnya tahu dan mengerti akan penting perjuangan para pendahulu kita. Begitu besar bangsa ini jika mayarakatnya tahu akan potensi dan peluang besar akan sumberdaya alam dan sumberdaya manusianya. Begitu besar bangsa ini jika satu sama lain saling mengerti dan mendukung dan mengedepankan persatuan dan kesatuan.”
Terima Kasih
Salam Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar