Kamis, 16 Januari 2014

VARIETAS PADI LOKAL DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN BANGSA

PEMANFAATAN VARIETAS PADI LOKAL PADA INDUSTRI PERBENIHAN DI INDONESIA DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN BANGSA

Oleh:
Ikrar Nusantara Putra;
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Pemenang 1 Lomba Penulisan Essay Agri Kreatif 2012
Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran.


“Nyiur Hijau Melambai, Bangsaku, Negriku Indonesia... Tercinta”. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan potensi sumberdaya alamnya, keanekaragaman hayati dengan ekosistem lingkungan yang baik untuk menunjang pembangunan bangsa menjadikan bangsa ini memiliki peluang besar dalam mengembangkan usaha kelautan, pertanian, perkebunan yang tersebar merata dari Sabang sampai Merauke. Tanah yang subur serta iklim yang sesuai merupakan anugrah dari Tuhan untuk pengembangan dan pembangunan pertanian Indonesia. Salah satunya adalah menciptakan Industri Perbenihan dengan memanfaatkan varietas padi lokal dalam mewujudkan ketahanan pangan bangsa.

Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan perkiraan mencapai 250 juta jiwa pada tahun 2015. Ketahanan pangan nasional menjadi sangat penting dan perlu mendapat prioritas penanganan dalam program pembangunan nasional. Saat ini keadaan yang mengkhawatirkan adalah semakin berkurangnya luas lahan untuk memproduksi pangan pokok akibat terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman dan industri. Masalah lain yaitu, tingkat produktivitas pangan juga sullit ditingkatkan karena keragaman jenis pangan pokok masyarakat yang rendah dan hanya bertumpu pada beras. Perlunya upaya dalam meningkatkan produksi beras serta dibutuhkan perubahan pola makan masyarakat Indonesia dengan diversifikasi pangan. Upaya lain yang diusahakan adalah sentuhan teknologi dengan menciptakan varietas padi unggul dengan produktivitas tinggi dan tahan terhadap gangguan seperti Organisme Pengganggu Tanaman. Permasalahan muncul kembali ketika ketahanan Hama dan Penyakit dari varietas transgenik atau padi hibrida terpatahkan karena resistennya hama dan penyakit tersebut. Varietas padi lokal secara alami memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap hama dan penyakit serta tahan kekeringan walaupun produktivitasnya belum mampu menyaingi produktivitas padi hibrida maupun padi transgenik.

Produksi benih padi varietas lokal tentu sangat diperlukan dalam mendukung ketahan pangan nasional. Petani pada umumnya mendapat subsidi dari pemerintah dengan pemberian benih hibrida atau benih impor yang justru membuat plasma nutfah lokal menjadi hilang dan tidak adanya keseimbangan ekosistem. Masih ada petani yang melestarikan benih padi varietas lokal dan berkreasi menyilangkan varietas lokal. Mereka cukup sukes dengan mendapatkan beberapa varietas unggul. Keadaan ini jangan dihancurkan pemerintah dengan menggelontorkan subsidi benih dan impor benih. Pengalaman dari kelompok-kelompok tani membuktikan bahwa benih lokal lebih disukai karena lebih berkualitas. Penolakan petani terhadap benih hibrida dan benih impor, mestinya sudah memberi pelajaran bagi pemerintah yaitu petani harus didukung dalam hal kedaulatan benih (www.kompas.com). Ribuan benih lokal hilang karena ekspansi besar-besaran perusahaan transnasional menyebabkan varietas benih lokal semakin langka dan petani akan selalu tergantung pada benih impor (www.koran-jakarta.com). Beberapa varietas lokal seperti, Mekongga dari Sumatera Barat tahan terhadap hama wereng dan bakteri hawar daun, varietas bengong dari Indramayu terbukti tahan hama serta memiliki produktivitas tinggi mencapai 7 ton per hektar (www.kontan.co.id)
Gambar 1. Varietas Mekongga 
(Sumber:http://wongtaniku.wordpress.com/2009/08/03/deskripsi-varietas-padi/)

Melihat kasus ini seharusnya kita semua berkaca bahwa pengembangan industri perbenihan berbasis benih lokal sangat penting untuk didukung perkembangannya. Inovasi dan kreatifitas yang sudah dilakukan petani dengan mengembangkan produk lokal menjadi modal dasar dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan mengembangkan industri perbenihan di Indonesia terutama skala kecil dan menengah. Petani sudah mampu menjadi breeder dan mampu mengembangkan benih lokal unggulnya sehingga diperlukan kedaulatan benih kepada petani untuk mengembangkan industri perbenihannya. Kontribusi petani pun sangat besar dalam mengembangkan varietas unggul lokal, sedangkan pemerintah hanya fokus terhadap industri perbenihan besar  dan pada akhirnya pemerintah hanya memihak pada perusahaan besar dan mendiskriminasi petani kecil. Kebijakan impor benih dan penggunaan benih hibrida seharusnya tidak harus selalu menjadi tulang punggung dalam usaha meningkatkan produktivitas beras.

Kedaulatan Petani dalam mengembangkan industri perbenihan berbasis benih padi lokal sangat penting untuk didukung oleh pemerintah dan masyarakat luas. Keseimbangan ekosistem dan ketahanan pangan menjadi kunci akan adanya pengembangan industri perbenihan berbasis benih padi lokal. Dengan kreatifitas dan inovasi yang sudah dimiliki petani, ditambah dengan sentuhan teknologi budidaya dan dukungan pemerintah dan masyarakat luas, yakinlah bangsa ini akan menjadi bangsa yang kuat, berdaulat, sejahtera dan memiliki ketahanan pangan nasional.

“Begitu besar bangsa ini jika masyarakatnya tahu dan mengerti akan penting perjuangan para pendahulu kita. Begitu besar bangsa ini jika mayarakatnya tahu akan potensi dan peluang besar akan sumberdaya alam dan sumberdaya manusianya. Begitu besar bangsa ini jika satu sama lain saling mengerti dan mendukung dan mengedepankan persatuan dan kesatuan.”

Terima Kasih


Salam Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar